Shape Shape Shape Shape

Behaviour Based Safety Pondasi Keselamatan Kerja

Dalam dunia kerja, terutama di sektor industri dan konstruksi, keselamatan kerja tidak hanya bergantung pada sistem dan peralatan yang tersedia. Salah satu aspek paling krusial namun sering diabaikan adalah perilaku manusia itu sendiri. Inilah yang dikenal dengan Behaviour Based Safety — pendekatan keselamatan kerja yang menekankan pentingnya perilaku aman dalam keseharian di lingkungan kerja.

Behaviour Based Safety

Apa Itu Behaviour Basic Safety?

Behaviour Based Safety adalah konsep dasar keselamatan kerja yang berfokus pada pembentukan sikap, kebiasaan, dan perilaku aman bagi seluruh pekerja. Pendekatan ini percaya bahwa sebagian besar kecelakaan kerja dapat dicegah jika setiap individu memiliki kesadaran dan komitmen terhadap perilaku aman, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

Berbeda dengan pendekatan teknis atau sistemik, Behaviour Basic Safety melihat manusia sebagai aktor utama dalam mencegah insiden. Ketika seseorang terbiasa bertindak dengan cara yang aman—seperti memakai alat pelindung diri (APD), mematuhi prosedur kerja aman, dan aktif melaporkan potensi bahaya—maka risiko kecelakaan dapat ditekan secara signifikan.

Mengapa Behaviour Based Safety Penting?

Menurut berbagai riset keselamatan kerja, lebih dari 80% kecelakaan kerja disebabkan oleh tindakan tidak aman (unsafe act), bukan karena kondisi tidak aman (unsafe condition). Ini menunjukkan bahwa meskipun peralatan canggih dan SOP telah tersedia, kecelakaan tetap bisa terjadi jika pekerja tidak memiliki kesadaran untuk bertindak aman.

Contoh Perilaku Aman dan Ilustrasi di Perusahaan

Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah contoh perilaku aman yang diterapkan dalam kegiatan sehari-hari di perusahaan:

1. Menggunakan APD secara Konsisten dan Benar

Contoh di perusahaan:
Seorang teknisi listrik di PT XYZ selalu menggunakan helm proyek, sarung tangan isolasi, dan sepatu safety setiap kali melakukan inspeksi panel listrik. Ia juga memastikan APD dalam kondisi baik sebelum digunakan.

2. Memeriksa Peralatan Sebelum Digunakan

Contoh di perusahaan:
Operator forklift di gudang melakukan daily checklist sebelum mengoperasikan unit. Ia memeriksa fungsi rem, kondisi ban, dan klakson untuk memastikan forklift aman digunakan.

3. Melaporkan Potensi Bahaya Sekecil Apapun

Contoh di perusahaan:
Karyawan bagian produksi melihat kabel menjuntai di dekat jalur forklift. Ia segera melaporkan ke supervisor dan tim HSE untuk segera ditindaklanjuti sebelum menyebabkan insiden.

4. Mengikuti SOP dan Izin Kerja

Contoh di perusahaan:
Sebelum melakukan pekerjaan panas (hot work), pekerja maintenance memastikan telah mendapatkan work permit, area steril, dan alat pemadam tersedia. Hal ini mencegah risiko kebakaran.

5. Saling Mengingatkan Antar Rekan Kerja

Contoh di perusahaan:
Di lapangan, seorang pekerja melihat rekannya tidak mengenakan goggles saat grinding. Ia segera mengingatkan dengan cara sopan agar rekannya segera memakai goggles untuk melindungi matanya.

6. Menghindari Bekerja Dalam Kondisi Lelah atau Tidak Fokus

Contoh di perusahaan:
Seorang sopir truk logistik menolak lembur setelah 12 jam bekerja karena merasa lelah. Perusahaan menghargai keputusan tersebut karena memahami risiko kelelahan terhadap keselamatan kerja.

Cara Membangun Budaya Behaviour Safety

Untuk menerapkan Behaviour Basic Safety secara efektif, perusahaan dan pekerja perlu bekerja sama dalam membangun budaya keselamatan yang kuat. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Pelatihan dan Edukasi Rutin
    Tingkatkan pemahaman seluruh karyawan terhadap pentingnya perilaku aman melalui pelatihan, diskusi safety, dan simulasi insiden.
  2. Kepemimpinan yang Memberi Teladan
    Pimpinan dan pengawas harus menjadi contoh nyata dalam menerapkan perilaku kerja yang aman.

  3. Pengenalan dan Penguatan Perilaku Positif
    Berikan penghargaan bagi pekerja yang konsisten menunjukkan perilaku kerja aman.

  4. Pelaporan dan Perbaikan Tindakan Tidak Aman
    Dorong budaya saling mengingatkan dan sistem pelaporan tanpa hukuman untuk setiap tindakan tidak aman yang terlihat.

  5. Komunikasi Efektif dan Terbuka
    Ciptakan komunikasi dua arah antara manajemen dan pekerja untuk membahas isu-isu keselamatan secara terbuka.

Keselamatan kerja bukan hanya soal alat dan prosedur—namun juga dimulai dari dalam diri setiap pekerja. Behaviour Based Safety adalah langkah awal yang kuat untuk membangun budaya kerja yang sehat, produktif, dan minim risiko. Perusahaan yang berhasil menerapkan pendekatan ini akan merasakan manfaat besar dalam jangka panjang, mulai dari menurunnya angka kecelakaan hingga meningkatnya produktivitas kerja.

Yuk ikuti Webinar Gratis bersama Artha Safety Indonesia yang dimana akan membahas tuntas terkait Behaviour Based Safety. Klik link berikut untuk melakukan pendaftaran dan info lebih lanjut follow instagram Artha Safety Indonesia