Accident Investigation atau investigasi kecelakaan adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi penyebab langsung (immediate causes) dan penyebab mendasar (root causes) dari suatu kecelakaan atau insiden di tempat kerja. Tujuannya bukan untuk mencari siapa yang bersalah, melainkan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa dengan memperbaiki sistem, prosedur, dan perilaku kerja.

Dalam konteks Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), investigasi dilakukan segera setelah kejadian, baik itu kecelakaan yang mengakibatkan cedera, kerusakan aset, pencemaran lingkungan, maupun near miss (hampir terjadi kecelakaan).
Tujuan Investigasi Kecelakaan
-
Menentukan Fakta Kejadian
Mengumpulkan informasi akurat tentang kronologi, lokasi, waktu, dan pihak yang terlibat. -
Menemukan Penyebab Kecelakaan
Mengidentifikasi faktor langsung dan faktor mendasar yang memicu kecelakaan. -
Mengembangkan Rekomendasi Perbaikan
Menyusun langkah-langkah perbaikan yang realistis dan efektif. -
Mencegah Kejadian Berulang
Memastikan tindakan korektif dan preventif diterapkan. -
Memenuhi Persyaratan Hukum dan Regulasi
Mengikuti ketentuan yang berlaku seperti UU No. 1 Tahun 1970, Permenaker No. 05 Tahun 1996, atau standar ISO 45001.
Tahapan Proses Accident Investigation
-
Tanggap Darurat & Pengamanan Lokasi
Pastikan area kejadian aman, hentikan operasi jika diperlukan, dan cegah masuknya pihak yang tidak berkepentingan. -
Pengumpulan Informasi
-
Wawancara Saksi: Menggali keterangan dari pekerja, pengawas, atau pihak yang melihat kejadian.
-
Dokumentasi: Foto, video, dan catatan teknis.
-
Pengumpulan Data Teknis: SOP, catatan pemeliharaan, log operasional.
-
-
Analisis Kejadian
Menggunakan metode analisis seperti Fishbone Diagram, 5 Why’s Analysis, atau Fault Tree Analysis untuk mengungkap penyebab mendasar. -
Identifikasi Tindakan Perbaikan
-
Tindakan Korektif: Mengatasi penyebab langsung, misalnya perbaikan mesin atau pelatihan ulang pekerja.
-
Tindakan Preventif: Mengatasi penyebab mendasar seperti revisi SOP, perubahan desain, atau pengadaan APD yang sesuai.
-
-
Penyusunan & Pelaporan Hasil Investigasi
Laporan harus jelas, terstruktur, dan dilengkapi bukti pendukung. -
Tindak Lanjut & Monitoring
Pastikan rekomendasi dijalankan dan dipantau efektivitasnya.
Contoh Kasus
Misalnya, seorang operator mengalami cedera tangan saat mengoperasikan mesin press.
-
Penyebab langsung: Operator tidak menggunakan sarung tangan pelindung.
-
Penyebab mendasar: SOP tidak mengatur kewajiban penggunaan APD secara tegas, serta kurangnya pengawasan dari atasan.
Dari hasil investigasi, perusahaan menetapkan pelatihan ulang, memperbarui SOP, dan meningkatkan inspeksi rutin.
Manfaat Bagi Perusahaan
-
Mengurangi risiko kerugian akibat kecelakaan.
-
Meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan K3.
-
Memperbaiki citra perusahaan di mata pekerja, pelanggan, dan pihak regulator.
-
Menciptakan budaya kerja yang lebih aman dan proaktif.
Accident Investigation bukan sekadar kewajiban hukum, tetapi merupakan langkah strategis dalam manajemen risiko perusahaan. Dengan investigasi yang tepat dan menyeluruh, perusahaan dapat memutus mata rantai penyebab kecelakaan, meningkatkan keselamatan kerja, dan melindungi aset serta reputasi perusahaan.
Yuk pelajari Accident Investigation untuk mencegah terulangnya kejadian serupa memperbaiki sistem, prosedur, dan perilaku kerja agar tidak meningkatnya kecelakaan kerja belajar bersama di PT Artha Safety Indonesia